Cara Menghitung Total Asset Turnover Ratio

Cara Menghitung Total Asset Turnover Ratio

Rumus Asset Turnover Ratio Periode Khusus

Rumus berikut dapat Anda gunakan jika tersedia data aset awal dan aset akhir, dan kita ingin mendapatkan perkiraan yang lebih akurat dari seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya dalam menghasilkan pendapatan.

Asset Turnover Ratio = Total Penjualan / {(Aset Awal + Aset Akhir)/2)

Pertama, Anda harus mengetahui total penjualan yang perusahaan Anda peroleh dalam periode atau kurun waktu tertentu. Ambil nilai total penjualan selama periode waktu yang sama dengan periode aset awal dan akhir yang digunakan.

Setelahnya, Anda perlu mengetahui total aset yang dimiliki, yakni aset awal dan aset akhir, dalam periode atau kurun waktu yang sama dengan total penjualan tadi.

Hal ini bisa berupa nilai aset pada awal dan akhir tahun, kuartal, atau bulan, tergantung pada laporan keuangan yang tersedia.

Jumlah aset awal dan jumlah aset akhir ini kemudian dijumlahkan dan dibagi dua (2).

Setelah mendapatkan semua angkanya, Anda hanya perlu memasukkannya ke dalam rumus yang telah disebutkan di atas, yakni nilai total penjualan dibagi nilai total aset awal dan aset akhir yang telah dijumlah sebelumnya dan dibagi dua.

Rumus Total Asset Turnover

Menghitung perputaran total aset cukup mudah karena sudah tersedia rumusnya. Anda hanya perlu memasukkan data sesuai yang dibutuhkan dalam rumus. Rumus total asset turnover adalah sebagai berikut.

“Total Asset Turnover = Penjualan : Total Aktiva“

Semakin tinggi turnover ratio, maka semakin cepat perputaran aktiva serta perolehan laba. Dalam hal ini, perusahaan tersebut bisa dianggap efisien dalam menggunakan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa nilai asset turnover yang baik adalah yang semakin besar apabila dibandingkan dengan industri sejenis.

Apa yang dimaksud dengan total asset turnover?

Total Asset Turnover adalah rasio keuangan yang mengukur sejauh mana suatu perusahaan dapat menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Asset Turnover Ratio

Beberapa faktor dapat mempengaruhi asset turnover ratio, termasuk:

Memahami asset turnover ratio adalah langkah penting bagi setiap investor yang ingin mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan dan potensi pengembalian investasinya. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan, membantu dalam membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing dan standar industri. Tren rasio ini dari waktu ke waktu memungkinkan investor untuk mengevaluasi apakah perusahaan terus meningkatkan efisiensi operasionalnya atau tidak, yang merupakan faktor krusial dalam pengambilan keputusan investasi.

Bagi para investor yang mencari platform untuk berinvestasi di berbagai sektor potensial dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), platform securities crowdfunding seperti EKUID adalah solusi ideal. EKUID mempermudah investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi di sektor-sektor yang mampu memberikan return investasi hingga 15%. Platform securities crowdfunding tidak hanya menawarkan peluang investasi yang menarik tetapi juga membantu UMKM mendapatkan akses ke pendanaan yang diperlukan untuk berkembang.

Yuk Cek Berbagai Proyek Menarik di EKUID

Total asset turnover adalah bagian dari rasio aktivitas yang sering kamu lihat di laporan keuangan. Lebih lanjut mengenai pengertian dan rumus total asset turnover bisa kamu simak dalam artikel berikut ini.

Baca juga: 12 Konsep Dasar Akuntansi dalam Laporan Keuangan

Contoh Perhitungannya

Sebuah perusahaan jasa percetakan sedang ingin menghitung rasio perputaran asetnya dalam satu kuarter periode kerja.

Perusahaan mencatatkan nilai aset di periode awal dengan nilai sebesar Rp 4.547.000 dan pada periode berakhir setelah depresiasi mencatatkan nilai sebesar Rp 3.450.000.

Dalam laporan penjualan toko, perusahaan percetakan sukses meraup keuntungan sebesar Rp 11.250.000 dengan adanya pengembalian penjualan sebesar Rp 450.000.

Berapa rasio perputaran aset dari perusahaan jasa percetakan pada periode tersebut?

Penjualan Kotor – Sales Return = 11.250.000 – 450.000 = 10.800.000

Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2 = (4.547.000 + 3.450.000) / 2 = 3.998.500

Penjualan Bersih / Rata-rata Aset = 10.800.000 / 3.998.500 = Rp 2,701

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pendapatan dari setiap nilai Rp 1 dalam aset, perusahaan berhasil menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,701.

Perbedaan Antara Asset Turnover Ratio dan Fixed Asset Turnover

Jika rasio perputaran aset mempertimbangkan total aset rata-rata sebagai penyebut, maka rasio perputaran aset tetap (FAT) hanya melihat aset tetap. Rasio fixed asset turnover ini membandingkan penjualan bersih (laporan laba rugi) dengan aset tetap (neraca). Fixed asset turnover lebih mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan bersih dari investasi aset tetapnya, yaitu properti, pabrik, dan peralatan (PP&E). Sedangkan asset turnover ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan bersih dari total aktiva sebuah perusahaan. Asset turnover ratio lebih menuntut perusahaan untuk mengelola aset menjadi penghasilan secara efisien.

Pada fixed asset turnover seorang manajer harus mengetahui berapa rasio perputaran aset tetap yang ada pada perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa tingkat efisiensi yang dimiliki oleh perusahaan serta untuk mengambil keputusan kedepannya. Sama halnya dengan rasio perputaran total aset, rasio perputaran aset tetap jika lebih tinggi menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan terbilang efektif dalam menggunakan investasi pada aset tetap untuk menghasilkan penjualan bersih.

Fixed Asset Turnover Ratio

Sedangkan pendekatan rasio ini lebih berfokus dalam mengukur kemampuan efisiensi yang terbatas pada aset tetap milik perusahaan saja.

Salah satu ciri-ciri aset tetap yaitu memiliki rentang masa usia panjang, contohnya pabrik dan mesin produksi.

Nilai rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa aset tetap mendorong penghasilan pendapatan dengan cukup baik.

Di sisi lain, nilai yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan juga bahwa investasi aset tetap yang kurang optimal, hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

Untuk rumus perhitungannya juga sedikit berbeda, yaitu Fixed Asset Turnover Ratio = Penjualan Bersih / Rata-rata Aktiva Tetap Bersih.

Berdasarkan ulasan tersebut, Anda juga dapat memetakan perbedaan antara menganalisis rasio perputaran aset antara total asset turnover dan fixed asset turnover ratio.

Kesimpulan dari perbedaan keduanya terletak dari pemanfaatan dan fungsinya. Jika Anda lebih berfokus untuk menghitung efisiensi aset dalam jangka panjang, spesifik, dan mendalam, Anda dapat menghitungnya dengan fixed asset turnover ratio.

Jika Anda ingin menganalisis untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dari penggunaan efisiensi aset yang perusahaan miliki, gunakan total asset turnover.

Adapun, agar dapat menjalankan pemanfaatan yang ideal dan optimal, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggabungkan kedua perhitungan ini ke dalam sebuah konklusi sebagai tolak ukur perusahaan yang lebih terukur dan luas dalam menggambarkan pemanfaat asetnya.

Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai pemilik bisnis maupun staf pengelola operasional untuk dapat mencatat komponen aset dalam setiap periode bisnis.

Agar dapat memudahkan dalam mencatatnya serta menghitungnya, Anda dapat menggunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal.

Melalui aplikasi akuntansi, Anda dapat melakukan pencatatan, penghitungan, dan pelaporan secara mudah dan akurat langsung dalam satu platform tanpa harus bergonta-ganti aplikasi.

Masih banyak fitur unggulan lainnya yang dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda.

Selengkapnya dapat coba dengan mendaftarkan perusahaan Anda terlebih dahulu dan dapatkan akses free trial selama 14 hari ke fitur-fitur yang kami miliki.

Baik, Saya Akan Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekaran

Terima kasih, dan semoga artikel ini bermanfaat!

Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset adalah rasio akuntansi yang mengukur kemampuan bisnis menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

Rasio akuntansi merupakan ukuran penting dari efisiensi bisnis dan profitabilitas. Suatu keharusan untuk bisnis yang lebih besar, bahkan bisnis kecil akan menemukan rasio akuntansi yang efektif.

Rasio perputaran aset mengukur seberapa efisien bisnis menggunakan aset mereka untuk menciptakan penjualan. Pelajari apa yang diukur rasio ini dan bagaimana informasi yang dihitung dapat membantu bisnis Anda.

Contoh Soal Asset Turnover Ratio

Saat menghitung penjualan bersih, Anda selalu perlu mempertimbangkan pengembalian dan penyesuaian.

Jika Anda secara manual mencatat entri penjualan, Anda harus mengurangi item ini dari penjualan kotor untuk mendapatkan angka penjualan bersih yang akurat.

Hal yang sama berlaku saat menghitung nilai aset. Saat menghitung total aset, sertakan aset lancar seperti rekening bank dan saldo piutang, aset tetap seperti peralatan dan mesin, bersama dengan aset tidak berwujud dan total investasi.

Startup ABC memiliki penjualan kotor Rp.300.000.000. Namun, perusahaan memiliki retur dan penyesuaian sebesar 131.000.000, membuat penjualan bersihnya menjadi 169.000.000. Asetnya di awal bisnisnya minimal 40.000.000, tetapi aset akhir tahun berjumlah 127.000.000.

Perhitungan pertama Anda adalah menemukan nilai aset rata-rata ABC untuk tahun ini:

(40.000.000 + 127.000.000) : 2 = 83.500.000

Dengan total aset rata-rata, ABC sekarang dapat menghitung rasio perputaran aset untuk bisnisnya:

169.000.000 : 83.500.000 = 2

Jadi, nilai ATR startup ABC sebesar 2, yang berarti perusahaan mampu memanfaatkan asetnya secara efisien untuk menghasilkan keuntungan.

Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya

Don memiliki toko elektronik kecil. Penjualannya terus menurun selama tiga tahun terakhir. Penjualan kotornya untuk tahun tersebut berjumlah 71.000.000 dengan pengembalian sebesar 11.000.000, membuat penjualan bersihnya menjadi 60.000.000.

Aset Don tetap cukup stabil, dengan saldo aset awal 85.000.000 dan saldo aset akhir 91.000.000. Mari kita cari nilai aset rata-rata Don terlebih dahulu:

(85.000.000 + 91.000.000) : 2 = 88.000.000

Sekarang kita dapat menghitung rasio perputaran aset Don:

60.000.000 : 88.000.000 = 0,68

Itu berarti bahwa untuk setiap rupiah aset yang dimiliki bisnis Don, hanya menghasilkan Rp. 0,68 dalam setiap penjualan. Hasil ini menunjukkan bahwa bisnis Don tidak menggunakan asetnya secara efisien.

Saat menghitung dan menganalisis rasio perputaran aset untuk perusahaan Anda, pastikan Anda hanya membandingkan hasil dengan yang ada di industri serupa.

Misalnya, bisnis jasa hanya boleh membandingkan rasionya dengan bisnis jasa serupa, sedangkan bisnis perhotelan dan ritel hanya boleh membandingkan hasil dengan perusahaan perhotelan atau ritel lainnya.

Baca juga: Rumus Biaya per Unit, Cara Hitung di Excel dan Tips Mengoptimalkannya

Manfaat Perhitungan Asset Turnover Ratio

Secara keseluruhan, perhitungan asset turnover ratio membawa beberapa manfaat bagi perusahaan, di antaranya adalah:

Asset turnover ratio adalah salah satu indikator yang penting untuk mengukur efisiensi kinerja perusahaan.

Nilai indikator ini dihitung dengan cara membagi total pendapatan dengan rata-rata jumlah aset perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Akan tetapi, nilai aset ini tidak semata-mata bisa disamakan dengan semua sektor industri.

Jika Anda seorang investor, maka Anda bisa membandingkan nilai perputaran aset satu perusahaan dengan perusahaan sejenis untuk mendapatkan perbandingan dan hasil analisis yang lebih memadai.

Sebagai investor, penting pula untuk menggunakan uang dingin saat akan berinvestasi di sebuah perusahaan.

Pasalnya, hal ini penting untuk menghindari resiko masalah finansial. Dalam hal ini, Anda juga bisa mencatat semua pengeluaran yang Anda gunakan untuk berinvestasi dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis bernama Accurate Online.

Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang akan memudahkan Anda dalam mencatat dan membuat laporan keuangan secara lebih cepat, akurat, dan otomatis.

Berbagai fitur dan keunggulan juga tersedia secara lengkap dan mudah untuk digunakan bahkan bagi pemula.

Jika Anda tertarik untuk mencobanya, silahkan klik tautan gambar di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.

Asset turnover ratio dapat menjadi cara terbaik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset dalam menghasilkan penjualan.

Dalam meningkatkan pertumbuhan suatu bisnis atau perusahaan, biasanya operasional akan tergantung dengan modal kerja.

Selain arus kas yang perlu dikendalikan dan dioptimalkan, salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu seluruh pemanfaatan aset yang terus berputar untuk menghasilkan pendapatan dan menutupi biaya operasional.

Dengan memahami bagaimana mengukur perputaran aset dan mendapatkan gambaran secara lebih luas, simak penjelasan mengenai asset turnover ratio berikut.

Definisi Asset Turnover Ratio

Perputaran total aset atau asset turnover merupakan salah satu bagian dari rasio aktivitas. Rasio aktivitas sendiri digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dari pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Selain perputaran total aset, yang termasuk ke dalam rasio aktivitas adalah perputaran piutang usaha, perputaran persediaan, perputaran modal kerja, dan perputaran aset tetap.

Lalu, apa itu total asset turnover? Pada dasarnya, total asset turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang bisa dihasilkan dari setiap rupiah yang tertanam dalam total aset perusahaan.

Singkatnya, asset turnover ratio atau perputaran total aset adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yang dimilikinya.

Baca Juga: Revaluasi Aset Bagi Perusahaan: Manfaat dan Fungsi