Siklus konflik yang meningkat
Jika kemarahan tidak ditangani dan diselesaikan secara efektif, hal ini dapat menciptakan siklus konflik yang semakin meningkat. Pola kemarahan mengarah pada pertengkaran, diikuti dengan ketenangan sementara, dan kemarahan terulang kembali sehingga merusak hubungan.
Kurangnya kepercayaan
Kepercayaan adalah hal mendasar dalam hubungan yang sehat. Jika terjadi pengkhianatan atau masalah kepercayaan yang berkelanjutan, hal ini dapat menimbulkan perasaan dicurangi dan kemarahan.
Masalah kepercayaan mungkin timbul dari pengalaman masa lalu atau perilaku saat ini.
Menimbulkan masalah kesehatan fisik
Stres terkait dengan kemarahan yang terus-menerus dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan fisik, seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan penyakit terkait stres lainnya.
Paparan lingkungan yang tidak bersahabat dalam waktu lama dapat berdampak negatif pada kesehatan Bunda, suami, bahkan anak-anak.
Ketidakseimbangan kekuasaan di rumah
Ketidakseimbangan kekuatan yang dirasakan atau nyata dalam suatu hubungan dapat menyebabkan kemarahan. Ketika suami merasa didominasi, dikendalikan, atau diremehkan, hal ini dapat menimbulkan kebencian dan kemarahan.
Memahami akar permasalahan merupakan langkah penting dalam mengatasi dan mengelola kemarahan dalam suatu hubungan. Komunikasi yang efektif, empati, dan kemauan untuk bekerja sama mencari solusi dapat membantu pasangan menavigasi dalam mengatasi tantangan ini.
Pikirkanlah tentang perilaku Bunda sendiri
Di sinilah Bunda harus jujur pada diri sendiri. Apakah ada sesuatu yang Bunda lakukan pemicu atau kemarahan suami?
Kecenderungan alami dari pasangan yang sedang marah adalah menyalahkan Bunda atau orang lain atas ledakan amarahnya. Jadi Bunda harus sangat berhati-hati dalam hal ini agar tidak menanggung semua kesalahan yang rela mereka lepaskan.
Ingat, Bunda hanya bertanggung jawab atas tindakan diri sendiri bukan kemarahan mereka. Jika ingin meminta maaf atau melakukan penyesuaian pada perilaku Bunda, lakukanlah dan lanjutkan hidup.
Ketika memiliki suami pemarah, sangat penting bagi Bunda untuk menetapkan batasan yang tegas. Mengatasi kemarahan dimulai dengan memutuskan seberapa besar kemarahan suami yang bisa ditoleransi dan apa yang tidak?
Informasikan hal itu kepada suami dan bersiaplah untuk mempertahankan garis batas tersebut. Batasan adalah cara yang bagus untuk menghadapi pasangan negatif dan menyadari bahwa semua hubungan memerlukan rasa saling menghormati agar bisa berkembang.
Ingat, batasan bukanlah cara hidup yang egois. Sebaliknya, punya batasan akan membangun dan memelihara hubungan yang sehat.
Bisakah suami yang punya masalah amarah berubah?
Kemarahan berasal dari rasa sakit hati dan orang-orang dengan masalah ini membutuhkan banyak cinta karena mereka merasa tersisih dan sendirian. Jika punya suami pemarah tetap bisa berubah kok Bunda, namun mereka harus bersedia menempuh jalan yang sulit dan bekerja keras pada diri sendiri.
Kalau mereka mampu melihat sisi positif dari diri sendiri dan mengubah pandangannya, segala sesuatu yang baik akan terjadi.
Gangguan komunikasi
Kemarahan sering kali menyebabkan gangguan komunikasi sehingga menyulitkan Bunda untuk mengekspresikan diri dengan tenang dan mendengarkan satu sama lain. Perpecahan ini dapat menghambat penyelesaian konflik dan menyebabkan kesalahpahaman lebih lanjut.
Kemarahan yang terus-menerus atau intens dapat menciptakan jarak emosional antar pasangan. Mereka mungkin menarik dirinya untuk melindungi diri sendiri dari ancaman kemarahan yang menyebabkan kurangnya keintiman dan koneksi.
Penyebab Suami Selingkuh
Suami selingkuh biasanya tidak terjadi begitu saja. Ada berbagai alasan atau faktor yang menjadi alasan di balik suami selingkuh, di antaranya:
Selain faktor di atas, suami selingkuh juga bisa disebabkan oleh masalah psikologis, seperti kecanduan seks, atau memang karena rasa cinta telah pudar. Karena alasan suami selingkuh bisa bermacam-macam, kamu sebaiknya tidak langsung menyalahkan dan menghakimi diri sendiri ketika hal ini terjadi, ya.
Terkadang, sebaik atau sehebat apa pun dirimu, kesetiaan suami merupakan hal yang tidak bisa kamu kontrol, terlebih jika dia memang memiliki tabiat suka mendua.
Dampak memiliki suami pemarah
Membaca Surah Yunus Ayat 85
فَقَالُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Fa qālụ 'alallāhi tawakkalnā, rabbanā lā taj'alnā fitnatal lil-qaumiẓ-ẓālimīn
Lalu mereka berkata: "Kepada Allah lah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim."