Stres dan Kelelahan Jadi Pemicunya
Kondisi sindrom kepala meledak umumnya juga ditandai dengan suara keras yang tidak menyakitkan, sensasi bentrokan, dan seumpama mendengar bom meledak. Kadang-kadang sindrom ini bisa ditandai dengan episode yang dapat menyebabkan tingkat kesulitan dan ketakutan yang tinggi.
Banyak orang berpikir bahwa mereka akan mengalami stroke, karena jumlah serangan yang bervariasi pada sindrom ini. Durasi gejala dari sindrom kepala meledak bisa terjadi berkali-kali dalam satu malam.
Baca juga: Susah Tidur? Ini Cara Mengatasi Insomnia
Memiliki banyak episode dapat sangat mengganggu tidur. Beberapa orang melaporkan mengalami sekelompok serangan selama beberapa malam, bahkan berminggu-minggu. Jika kamu memiliki gejala sindrom kepala meledak, dokter mungkin merujuk ke dokter spesialis tidur.
Kamu akan diminta untuk membuat catatan harian tentang gejala-gejala yang dialaminya serta melacak kebiasaan diet dan keadaan emosional, setiap malam selama beberapa minggu. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin perlu melakukan pemeriksaan intens di laboratorium tidur.
Di sana, seorang spesialis tidur dapat melakukan pengujian polisomnografis untuk mengevaluasi berbagai hal yang terjadi di tubuh secara bersamaan saat sedang tidur. Ini termasuk aktivitas neurologismu dengan electroencephalogram, untuk mencoba menentukan penyebabnya.
Gejala sindrom kepala yang meledak tidak berbahaya. Namun, bagi sebagian orang, sensasi yang terkait tersentak bangun dalam ketakutan dapat menyebabkan kecemasan berkelanjutan. Dalam beberapa kasus, kecemasan ini membuatnya sangat sulit kembali tidur, yang dapat mengakibatkan masalah fisik dan psikologis di masa mendatang.
Penanganan Sindrom Kepala Meledak
Sindrom kepala meledak bisa jadi sesuatu yang mengejutkan dan menakutkan, terutama kali pertama kamu mengalami gejalanya. Cobalah untuk mengurangi tingkat stres, terutama sebelum akan tidur.
Ketika sindrom kepala meledak berkaitan dengan stres atau kelelahan, para ahli merekomendasikan teknik manajemen stres, seperti yoga, meditasi, atau mandi air panas sebelum tidur.
Baca juga: Nyaman Dilakukan, Terlalu Lama Tidur Bisa Ganggu Kesehatan
Ada banyak gangguan tidur seperti sindrom kepala meledak yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan tertentu. Manajemen penggunaan obat-obatan ini dapat mengurangi gejala sindrom kepala meledak. Buat beberapa orang, kondisi ini bisa datang dan pergi, menghilang untuk waktu yang lama, dan akhirnya hilang dengan sendirinya.
Butuh informasi pola hidup sehat untuk mengenyahkan stres, bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.
Tadi disinggung kalau mendengarkan suara keras adalah gejala sindrom kepala meledak. Namun ternyata, tidak selalu mendengarkan suara keras adalah pertanda sindrom kepala meledak. Bisa jadi itu merupakan jenis gangguan tidur lainnya, efek samping dari obat yang diminum, mengidap kondisi kesehatan medis atau mental, atau juga penyalahgunaan narkoba atau alkohol.
Halodoc, Jakarta – Sindrom kepala meledak adalah situasi parasomnia terjadi bersamaan dengan tidur. Kepala meledak terdiri dari suara keras yang tiba-tiba kamu bayangkan tepat sebelum tertidur. Ini bisa terlihat seperti ledakan hebat yang meledak di kepala. Sindrom kepala meledak juga bisa terjadi saat terbangun di malam hari.
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Academy of Sleep Medicine, disebutkan kalau penyebab sindrom kepala meledak seringnya karena kondisi tubuh yang teramat lelah atau sedang stres. Sindrom kepala yang meledak dapat dikacaukan dengan sindrom sakit kepala lainnya. Informasi selengkapnya mengenai sindrom kepala meledak bisa dibaca di bawah ini!
Penanganan Sindrom Kepala Meledak
Sindrom kepala meledak bisa jadi sesuatu yang mengejutkan dan menakutkan, terutama kali pertama kamu mengalami gejalanya. Cobalah untuk mengurangi tingkat stres, terutama sebelum akan tidur.
Ketika sindrom kepala meledak berkaitan dengan stres atau kelelahan, para ahli merekomendasikan teknik manajemen stres, seperti yoga, meditasi, atau mandi air panas sebelum tidur.
Baca juga: Nyaman Dilakukan, Terlalu Lama Tidur Bisa Ganggu Kesehatan
Ada banyak gangguan tidur seperti sindrom kepala meledak yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan tertentu. Manajemen penggunaan obat-obatan ini dapat mengurangi gejala sindrom kepala meledak. Buat beberapa orang, kondisi ini bisa datang dan pergi, menghilang untuk waktu yang lama, dan akhirnya hilang dengan sendirinya.
Butuh informasi pola hidup sehat untuk mengenyahkan stres, bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.
Tadi disinggung kalau mendengarkan suara keras adalah gejala sindrom kepala meledak. Namun ternyata, tidak selalu mendengarkan suara keras adalah pertanda sindrom kepala meledak. Bisa jadi itu merupakan jenis gangguan tidur lainnya, efek samping dari obat yang diminum, mengidap kondisi kesehatan medis atau mental, atau juga penyalahgunaan narkoba atau alkohol.
Hilangkan obat dari keranjang belanja?
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Stres dan Kelelahan Jadi Pemicunya
Kondisi sindrom kepala meledak umumnya juga ditandai dengan suara keras yang tidak menyakitkan, sensasi bentrokan, dan seumpama mendengar bom meledak. Kadang-kadang sindrom ini bisa ditandai dengan episode yang dapat menyebabkan tingkat kesulitan dan ketakutan yang tinggi.
Banyak orang berpikir bahwa mereka akan mengalami stroke, karena jumlah serangan yang bervariasi pada sindrom ini. Durasi gejala dari sindrom kepala meledak bisa terjadi berkali-kali dalam satu malam.
Baca juga: Susah Tidur? Ini Cara Mengatasi Insomnia
Memiliki banyak episode dapat sangat mengganggu tidur. Beberapa orang melaporkan mengalami sekelompok serangan selama beberapa malam, bahkan berminggu-minggu. Jika kamu memiliki gejala sindrom kepala meledak, dokter mungkin merujuk ke dokter spesialis tidur.
Kamu akan diminta untuk membuat catatan harian tentang gejala-gejala yang dialaminya serta melacak kebiasaan diet dan keadaan emosional, setiap malam selama beberapa minggu. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin perlu melakukan pemeriksaan intens di laboratorium tidur.
Di sana, seorang spesialis tidur dapat melakukan pengujian polisomnografis untuk mengevaluasi berbagai hal yang terjadi di tubuh secara bersamaan saat sedang tidur. Ini termasuk aktivitas neurologismu dengan electroencephalogram, untuk mencoba menentukan penyebabnya.
Gejala sindrom kepala yang meledak tidak berbahaya. Namun, bagi sebagian orang, sensasi yang terkait tersentak bangun dalam ketakutan dapat menyebabkan kecemasan berkelanjutan. Dalam beberapa kasus, kecemasan ini membuatnya sangat sulit kembali tidur, yang dapat mengakibatkan masalah fisik dan psikologis di masa mendatang.
OMEGA138 : OMEGA 138 Situs Dengan Beragam Pembayaran
Halodoc, Jakarta – Sindrom kepala meledak adalah situasi parasomnia terjadi bersamaan dengan tidur. Kepala meledak terdiri dari suara keras yang tiba-tiba kamu bayangkan tepat sebelum tertidur. Ini bisa terlihat seperti ledakan hebat yang meledak di kepala. Sindrom kepala meledak juga bisa terjadi saat terbangun di malam hari.
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Academy of Sleep Medicine, disebutkan kalau penyebab sindrom kepala meledak seringnya karena kondisi tubuh yang teramat lelah atau sedang stres. Sindrom kepala yang meledak dapat dikacaukan dengan sindrom sakit kepala lainnya. Informasi selengkapnya mengenai sindrom kepala meledak bisa dibaca di bawah ini!